Board Games vs Video Games, Mana yang Lebih Sehat?
Siapa yang tidak suka bermain game? Jawabannya mungkin
hampir tidak ada. Semua orang menyukai hiburan seru dan sensasi adiksi yang
ditawarkan oleh permainan. Baik anak-anak, dewasa, hingga kalangan usia lanjut
perlu meluangkan waktu untuk bermain gamAda 2 genre permainan yang sangat digandrungi oleh banyak
orang, yaitu board game dan video game. Awalnya, board game memang lebih
identik sebagai permainan papan yang asyik dan begitu digandrungi oleh generasi
sebelumnya.
Namun, saat ini reputasi board game kembali
eksis. Orang tua muda zaman milenial tampak begitu antusias mengenalkan kembali
ragam board game kepada anak-anak mereka. Sementara di sisi lain, ada pula
video game. Genre mainan yang satu ini seolah sudah menjadi bagian dari
keseharian orang-orang zaman now. Lalu, manakah yang lebih baik di
antara keduanya? Bertepatan dengan Games Day tanggal 20 Desember lalu, telusuri
yuk manfaat dan kekurangan masing-masing permainan ini dari sudut pandang
kesehatan!
Manfaat Game secara Umum
Dilansir dari yourneighborhoodtoystore.org,
peneliti menemukan bahwa bermain board game 2 kali seminggu meningkatkan skor
kecepatan otak siswa SD sebanyak 27-32 persen. Selain itu, 2 studi di
jurnal Cognition dari MIT dan Universitas Berkeley,
menunjukkan bahwa anak-anak yang senang bermain game, kreativitas dan rasa
ingin tahunya berkembang lebih besar.
Beragam rujukan serta riset telah memastikan bahwa
permainan baik untuk semua orang. Mulai dari murid prasekolah hingga manula,
baik pendidik maupun perawat, menggunakan game untuk mengimplikasikan nalar dan
mengekspresikan imajinasi mereka.
12 Manfaat Board Game
Ada begitu banyak jenis board game. Permainan papan ini
membuat orang-orang jadi berkumpul dan bermain bersama. Tidak lupa, mereka
menaati aturan yang telah disepakati, demi sukses menjadi pemenang. Beberapa
rekomendasi board game yang terkenal antara lain permainan monopoli, scrabble,
congklak (mancala), catur, ular tangga, dan lain-lain.
Baru disebutkan beberapa saja sudah menggelitik rasa
kangen akan indahnya masa kecil ya, Gengs? Bahkan, mungkin masih ada keluarga
Geng Sehat yang tetap aktif meneruskan tradisi permainan tersebut. Tidak salah
jika Kamu keranjingan bermain board game, karena ternyata banyak manfaatnya!
1. Penurunan kognitif seperti demensia dan
alzheimer dapat terjadi, karena otak kita kehilangan kekuatannya. Menguatkan
otak menjadi salah satu agenda penting bagi orang-orang yang terserang kedua
penyakit tersebut. Bermain board game ternyata sangat disarankan untuk lansia
yang ingin mengurangi risiko penurunan kognitif. Sebuah studi yang diadakan
oleh Rush Alzheimer's Disease Center mengonfirmasi bahwa rutin meluangkan waktu
untuk bermain papan dan puzzle akan mendorong stimulasi mental, sehingga dapat
meningkatkan fungsi memori, kapasitas berbahasa, rentang perhatian, dan
kemampuan spasial. Risiko penyakit alzheimer terbukti berkurang hingga 47
persen pada orang-orang yang paling sering melakukan aktivitas olah otak
semacam ini.
2. Sistem aturan klasik dalam board game akan
membuat pemainnya pandai mendeteksi pola permainan, merencanakan siasat,
memprediksi gerakan lawan, hingga menentukan strategi agar bisa menang.
3. Khusus untuk permainan catur, studi menunjukkan bahwa orang yang
lebih cerdas biasanya cenderung hobi bermain catur. Dilansir dari parentingscience.com,
sebuah riset pernah dilakukan pada siswa yang mengikuti 1 jam kegiatan
ekstrakulikuler catur, setiap seminggu sekali selama setahun penuh. Pada akhir
tahun ajaran sekolah, diketahui bahwa siswa yang mempelajari catur menunjukkan
peningkatan yang pesat dalam keterampilan matematika dasar.
4. Board game membuat waktu bersama keluarga
terasa begitu menyenangkan. Tertawa saat bermain board game akan memengaruhi
endorfin. Meningkatnya endorfin berarti meningkatkan kebahagiaan keluarga. Kamu
menunjukkan empati, kasih sayang, dan kepercayaan kepada orang lain melalui
tawa selama sesi permainan. Biasanya kita terlalu sibuk melakukan aktivitas
sepanjang hari, sehingga nyaris tidak menyempatkan waktu untuk keluarga. Nah,
bermain board game dapat menjadi solusi yang efektif untuk memperkuat ikatan
keluarga.
5. Pandai memecahkan masalah merupakan salah
satu keterampilan kognitif yang amat penting. Kamu dapat melatihnya dengan
bermain board game. Pusat keterampilan kognitif ini berada di korteks hippocampus
dan prefrontal, yaitu kedua area otak yang bertanggung jawab penuh atas memori
dan pemikiran kompleks.
6. Peningkatan endorfin berguna untuk
menstabilkan tekanan darah. Otot dan sirkulasi darah menjadi rileks. Selain
itu, rasa gembira yang tercipta dari bermain board game dapat mengurangi risiko
penyakit jantung, stroke, dan kerusakan arteri.
7. Berdasarkan survei online yang diadakan oleh
pengembang game RealNetworks, Inc., 64 persen responden mengatakan bahwa mereka
bermain board game untuk menyegarkan pikiran. Sementara 58 persen partisipan
lainnya mengungkapkan untuk menghilangkan stres.
8. Pikiran serta perasaan positif saat bermain
board game dapat menghindarkan Kamu dari beberapa penyakit, karena sistem
imunitas meningkat. Sebaliknya, stres dan depresi akan membuatmu gampang
terserang penyakit.
9. Bermain board game merupakan salah satu
bentuk terapi. Jika dilakukan secara rutin, keterampilan motorik yang
dibutuhkan dalam memainkan board game, akan berperan sebagai terapi bagi para
disabilitas, orang tua, serta mereka yang baru pulih dari kecelakaan.
10. Board game merupakan permainan yang membuat para pemainnya
saling terhubung. Ini menimbulkan kepercayaan diri dan kreativitas dalam
memecahkan masalah bersama tim. Inilah sebabnya permainan board game sangat cocok
untuk mereka yang pemalu dan pendiam.
11 Sebagai konsekuensi untuk memenangkan pertandingan, Kamu
harus bersabar dalam memecahkan masalah dan berhubungan dengan orang lain.
Kebiasaan baik ini akan berguna melatih kesabaran dalam menghadapi situasi
apapun.
12. Permainan board game menyisipkan peran penting untuk
kesehatan dan perkembangan otak anak. Mulai dari keterampilan logika,
penalaran, pemikiran, hingga rasio spasial. Mendorong anak untuk gemar dan
tidak asing bermain board game sama artinya dengan meningkatkan keterampilan
verbal dan komunikasi, sekaligus membantu mengembangkan kemampuannya untuk
fokus dalam jangka waktu lama.
Baca
juga: Manfaat Bermain Catur
Manfaat Positif dan Negatif dari Video Game
Video game menawan hati anak-anak hingga
orang tua. Berbagai kalangan memanfaatkan video game sebagai hiburan di sela
kemacetan ataupun sambil rehat setelah melewatkan hari yang lelah. Dilansir
dari webpsychology.com, lebih dari 94 persen anak-anak zaman
sekarang sudah mengenal video game online.
Lalu, kira-kira bagaimana ya dampaknya pada anak-anak?
Inilah tanggapan para pakar mengenai dampak bermain video game bagi otak anak
yang sedang berkembang. Sebagai catatan, para peneliti lebih banyak memfokuskan
dampak positif pada video game yang tidak mengandung unsur kekerasan.
Dampak Positif
Permainan video game yang membutuhkan tingkat pemikiran
yang tinggi memberi kesempatan kepada anak-anak untuk:
1.
Mengikuti instruksi.
2.
Menyelesaikan masalah.
3. Meningkatkan koordinasi mata dan tangan,
keterampilan motorik halus, serta keterampilan spasial.
4.
Menangani beberapa tugas dalam 1 waktu.
5.
Merencanakan dan mengelola sumber daya.
6.
Menyusun strategi.
7.
Berpikir cepat.
8.
Membuat analisis serta keputusan dengan
cepat.
9.
Lebih akurat dalam memecahkan masalah.
10.
Mengembangkan kemampuan membaca dan
matematika.
11.
Mengenali pola.
12.
Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
13. Terlibat dalam kegiatan yang menciptakan
simulasi keterampilan yang dibutuhkan di dunia nyata.
14. Mendapatkan materi otak di hippocampus
(organ vital untuk memori), korteks prefrontal kanan (jenjang pemikiran serta
perencanaan tingkat tinggi), dan otak kecil (penting untuk kontrol motorik).
15. Melatih koordinasi sensorik dan motorik,
agar lebih cepat tanggap. Para ilmuwan Universitas Toronto di Kanada melakukan
sebuah penelitian pada 2 kelompok individu mengenai kemampuan mencari objek
barang yang hilang. Hasil studi menunjukkan bahwa partisipan yang secara
teratur bermain video game cenderung lebih cepat dalam menemukan target benda
daripada mereka yang tidak terbiasa bermain video game.
Dampak Negatif
1. Penelitian telah membuktikan bahwa ada
perubahan signifikan yang terjadi di otak saat anak terlibat dalam bermain
video game, terutama video game kekerasan. Saat anak-anak bermain video game
kekerasan, ada sedikit aktivitas di otak yang melibatkan emosi, perhatian, dan
penghambatan impuls. Selain itu, peningkatan perilaku agresif terkait adegan
dalam video game pun terjadi.
2. Anak-anak yang sudah terpapar dengan agresi
dan kemarahan akan semakin dirangsang oleh permainan video yang penuh
kekerasan. Agresi yang meningkat terkait tontonan tindakan kekerasan yang
berulang-ulang dikhawatirkan akan ditiru oleh anak.
3. Anak-anak yang terisolasi secara sosial
cenderung mengalihkan minatnya pada video game daripada berinteraksi dengan
anak-anak lain.
4. Prestasi akademis kadang kala memiliki
korelasi negatif dengan peningkatan waktu yang dihabiskan oleh anak untuk
bermain video game.
5. Permainan video game yang mengandung unsur
kekerasan bisa mengajari anak-anak nilai yang salah, seperti perilaku agresif
dan balas dendam.
6. Tayangan video game juga bisa berdampak
buruk bagi kesehatan anak-anak. Contohnya, obesitas, kelainan postur tubuh,
sindrom carpal tunnel, serta peradangan pada jaringan ikat di area bahu atau
tumit.
7. Bermain video game membuat anak lebih rentan
terhadap bahaya online lainnya.
8. Beberapa studi mengklaim bahwa video game
dapat mengakibatkan kecanduan, sehingga kecenderungan depresi dan kecemasan
pada anak pun bertambah. Anak-anak yang kecanduan video game rentan menunjukkan
fobia sosial serta mengalami penurunan kinerja di sekolah.
Tips agar Anak Aman Bermain Video Games
·
Pantau permainan video games dengan cara
yang sama seperti memantau acara TV yang ditonton oleh si Kecil.
·
Libatkan seluruh keluarga saat bermain video
game. Hal ini mengurangi rasa keterasingan, memaksa anak untuk berinteraksi,
dan orang tua dapat siap memodulasi tingkat agresi.
· Selain bermain video game, beri anak
berbagai pilihan kegiatan lain. Mums bisa mengajaknya menggambar, mewarnai
tokoh kartun, membaca,
olahraga, dan bermain board game.
· Pastikan permainan video game tidak
mendominasi waktu si Kecil. American Academy of Pediatrics merekomendasikan
agar anak-anak tidak menghabiskan lebih dari 1-2 jam per hari di depan layar
elektronik.
· Pantau respons anak terhadap
permainan video game, terutama reaksi yang melibatkan agresi. Jika si Kecil
menunjukkan sikap yang lebih agresif terhadap keluarga, segera hentikan akses
untuk bermain video game.
·
Lekas batasi permainan video game jika si
Kecil mulai sering lalai mengerjakan pekerjaan rumah, jarang melakukan
aktivitas fisik, enggan terlibat dalam olahraga, dan jarang bermain dengan
teman sebayanya.
·
Pastikan video game yang dimainkan si Kecil
sesuai untuk usianya.
· Pilih permainan yang mengharuskan si Kecil
membuat strategi dan menentukan keputusan. Permainan video game harus lebih
kompleks daripada sekedar adegan meninju, menusuk, mencuri, apalagi membunuh.
· Carilah permainan yang melibatkan banyak
pemain, agar video game menjadi sarana bermain keluarga.
Layaknya koin, semua jenis permainan memiliki 2 sisi. Jika
si Kecil tiba-tiba terobsesi menjadi pemenang, tidak bisa menerima kekalahan,
serta mengabaikan pentingnya kebersamaan keluarga saat bermain board game, maka
kondisi tersebut juga harus diperbaiki. Bijaklah mengenalkan permainan klasik
dan game kekinian, agar si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang hebat di masa
depan. (TA/AS)
Baca
juga: Mengembangkan Karakter Anak dengan
Bermain
- Temmy Arthapuri -
Artikel ini juga dimuat di GUESehat.com
0 Comments